P2P Lending vs Payday Loan: Memahami Perbedaannya

duipee
Pesatnya perkembangan fintech di Indonesia membuktikan bahwa masyarakat semakin aware terhadap masalah finansial. Fintech diyakini mampu memberikan solusi dan kemudahan transaksi keuangan, mulai dari tabungan, pinjaman, hingga pengembangan dana.

Dalam konteks pinjaman, fintech menawarkan beberapa opsi, dua di antaranya yang populer adalah P2P lending dan payday loan. Keduanya menarik, tapi mana yang lebih cocok untuk Anda?

Sebelum memutuskan, mari kita bahas perbedaan antara P2P lending dan payday loan, serta kelebihan dan kekurangannya.

Apa Itu P2P Lending?



P2P lending, singkatan dari peer to peer lending, adalah bentuk pinjaman dari individu atau bisnis ke individu atau bisnis lainnya. Ada dua peran utama dalam P2P lending, yaitu lender (pendana) yang memberi pinjaman, dan borrower (peminjam) yang mengajukan utang.

Sistem P2P lending mirip dengan marketplace online, di mana calon peminjam bertemu dengan calon pendana. P2P lending bisa dianggap sebagai marketplace untuk pinjam-meminjam secara online. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengawasi sejumlah aplikasi P2P lending.

P2P lending sering disebut sebagai "productive loan" karena digunakan terutama untuk kepentingan bisnis. Generasi muda cenderung memilih P2P lending karena prosesnya yang mudah dibandingkan dengan bank atau lembaga keuangan lainnya.


Apa Itu Payday Loan?



Payday loan adalah jenis pinjaman jangka pendek untuk kebutuhan darurat, dengan pembayaran dilakukan setelah gajian atau dalam 30 hari.

Payday loan sering disebut sebagai "consumptive loan" karena bersifat konsumtif untuk kepentingan pribadi. Konsep payday loan banyak diadopsi oleh aplikasi pinjaman online (pinjol) dan diawasi oleh OJK.

Perbedaan P2P Lending vs Payday Loan



1. Sumber Dana
P2P lending mendapatkan dana dari satu atau beberapa pemberi pinjaman (lender) yang umumnya adalah masyarakat. Sebaliknya, sumber dana payday loan berasal dari perusahaan jasa keuangan terdaftar.

2. Cara Mendapatkan Pinjaman
Proses pengajuan pinjaman untuk keduanya hampir sama, dengan pengunggahan dokumen secara online. Perbedaannya terletak pada proses setelah dokumen terkirim. P2P lending melibatkan crowd lenders yang bisa melihat laporan keuangan dan tujuan pengajuan pinjaman. Di payday loan, penyeleksian dilakukan oleh perusahaan keuangan dan pencairan dilakukan dalam periode waktu tertentu.

3. Besaran Bunga
Suku bunga P2P lending relatif lebih kecil dibanding payday loan. AFPI mengatur bahwa bunga P2P lending tidak boleh lebih dari 0,8% per hari. Sementara itu, suku bunga payday loan lebih tinggi karena tujuannya untuk jangka pendek, rata-rata 0,5% per hari.

4. Tujuan Pemberian Pinjaman
P2P lending untuk mendanai UMKM dengan tenor yang panjang dan bunga yang lebih kecil. Sedangkan payday loan untuk kebutuhan personal atau darurat dengan tenor singkat, biasanya 30 hari.


Kelebihan dan Kekurangan



P2P Lending
Kelebihan:
  • Proses pengajuan mudah dan tanpa agunan.
  • Suku bunga relatif rendah.
  • Cocok untuk pengembangan usaha.
Kekurangan:
  • Suku bunga dipengaruhi oleh nilai kelayakan kredit.
  • Jumlah dana mungkin tidak mencapai target pengajuan.
  • Tagihan besar jika pembayaran melewati jatuh tempo.

Payday Loan
Kelebihan:
  • Proses cepat dan tidak memerlukan agunan.
  • Cocok untuk kondisi darurat.
Kekurangan:
  • Suku bunga tinggi.
  • Tagihan terus naik jika pelunasan ditunda.

Kesimpulan

Setelah melihat perbandingan di atas, P2P lending dan payday loan memiliki segmen pasar dan karakteristik masing-masing. Pilihlah sesuai kebutuhan Anda. Jika Anda ingin mengembangkan usaha, P2P lending bisa menjadi pilihan tepat. Namun, jika Anda membutuhkan dana darurat untuk waktu singkat, payday loan bisa menjadi opsi yang lebih sesuai.



عروة البارقي Tags
Pinjaman Dana Tunai .info